VIRAL Ular Berkaki Ditemukan Mati di Lokasi Karhutla Riau, Simak Penjelasan Lengkap Ahli Herpetologi

Loading...
Loading...
Sebuah video ular berkaki jadi viral di media sosial, dan diketahui saat ditemukan kondisi ular berkaki mati hangus terbakar.
Sebuah video ular berkaki jadi viral di media sosial, dan diketahui saat ditemukan kondisi ular berkaki mati hangus terbakar.

Ternyata, ular berkaki mati terbakar ditemukan di lokasi Karhutla Riau, namun benarkah ular memiliki kaki?

Seekor ular berkaki ditemukan mati di lokasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau.

Karnivora sangat langka ini ditemukan petugas yang sedang melakukan pemadaman titik api.

Dalam rekaman video berdurasi 2 menit 7 detik yang dilihat Kompas.com, Kamis (19/9/2019) malam, ular tersebut tampak memiliki dua kaki dibagian ekor.

Jenis ular tersebut seperti king kobra. Ukurannya cukup besar dan panjang.

Namun, kondisinya sudah mati akibat terbakar.

Sebagian badannya sudah hangus.

Lokasi kejadian masih tampak berasap setelah api dipadamkan petugas.

Salah seorang anggota Manggala Agni Daops Rengat, Maidi, yang dihubungi Kompas.com, Kamis malam, membenarkan temuan ular berkaki mati tersebut.

"Ya, ular berkaki ditemukan mati di Desa Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu. Itu (ular) ditemukan di lahan masyarakat yang terbakar," sebut Maidi melalui sambungan telepon, Kamis.

Dia mengatakan, ular langka tersebut ditemukan oleh petugas TNI AD dari Kodim 0302/Inhu, Rabu (18/9/2019) malam.

Sebab, prajurit saat itu masih berada di lokasi karhutla hingga malam hari.

Sementara tim dari Manggala Agni Daops Rengat, terlebih dahulu pulang sebelum ditemukan ular tersebut.

"Tim kami pulang duluan, karena sudah malam. Ternyata tim TNI menemukan ular berkaki mati di lokasi"

"Aku pun kaget setelah nengok videonya. Karena jarang ada ular berkaki," kata Maidi.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com sebelumnya, banyak cerita lain di balik petugas saat berjibaku memadamkan api karhutla di Riau.

Mulai dari ular mati terbakar hingga ular kobra hidup.

Selain itu, sepekan yang lalu, dua ekor beruang ditemukan tewas terbakar di lokasi kebakaran hutan di Desa Bedagu, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan.

Kemudian, ada pula beruang yang 'menegur' petugas dari BPBD Kabupaten Indragiri Hilir, yang sedang mencari air di hutan untuk memadamkan api.

Bukan kaki

Soal penemuan ular berkaki tiga, Ahli Herpetologi (Reptil dan Amfibi) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy menjelaskan, organ tersebut bukan kaki, melainkan hemipenis ular.

"Itu bukan kaki, itu adalah hemipenis dari ular ya. Hemipenis itu alat kelamin ular jantan," kata Amir dikutip Kompas Sains, Jumat (20/9/2019).

Dia menjelaskan, semua jenis ular jantan itu memiliki hemipenis.

Namun jenis penisnya berbeda dari manusia laki laki.

Biasanya, seorang pria memiliki satu penis, sedangkan ular dua hemipenis yang berada di pangkal ekor.

Dengan demikian, Amir menegaskan bahwa penemuan ular yang disebut berkaki tiga itu bukan kejadian langka. (Gloria Setyvani Putri)

Seekor Rusa Tewas Setelah Terkepung Api dan Terjebak di Lumpur



Ditemukan seekor rusa ditemukan tak berdaya di lokasi kebakaran lahan, dan diketahui sempat rusa terkepung api di lahan yang terbakar tersebut.

WartaKotaLive melansir SRIPOKU, seekor rusa alami nasib tragis akibat terkepung api, di lokasi kebakaran lahan di Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan.

Diketahui, rusa berukuran besar terjebak hingga tidak bisa keluar dari kepungan api.

"Iya, kemarin warga ketemu seokor rusa, sudah tidak berdaya lagi," kata Apri Pratama, warga Kecamatan Karang Dapo pada Tribunsumsel.com, Selasa (17/9/2019).

Ia menceritakan, seekor rusa tersebut ditemukan dalam kubangan lumpur parit perkebunan sawit.

Rusa itu terlihat tak berdaya dengan kondisi tubuhnya yang sedikit terbakar namun masih bernyawa.

"Waktu ditemukan di parit itu masih hidup, tapi dia tidak bisa gerak lagi karena paritnya berlumpur, badannya juga terbakar sedikit," ujar Apri.

Setelah itu warga mengangkat rusa tersebut dari dalam lumpur menggunakan alat berat jenis excavator.

Rusa malang itu nampaknya tidak mampu lagi bertahan hidup, sehingga warga berinisiatif menyembelihnya.

"Daripada rusanya mati begitu saja, jadi langsung disembelih, dagingnya dibagi-bagikan kepada warga," ujar Apri.

Ia menambahkan, warga juga melihat seekor rusa lainnya yang berhasil menyelamatkan diri dari kepungan api.

"Hari itu warga melihat ada dua rusa, satunya terjebak dalam lumpur, satunya lagi selamat," tambah Apri.


Anggota Satgas Karhutla, Ari Wijaya mengatakan ia juga melihat seekor satwa liar saat berusaha memadamkan api.

Satwa liar tersebut adalah seekor beruang madu keluar dari dalam semak belukar yang hendak terbakar.

Beruang madu itu muncul secara tiba-tiba dan seperti kebingungan mencari jalan keluar dari kepungan api.

"Kami terkejut ada beruang keluar dari dalam semak-semak yang mau terbakar," ujar Ari.

Ia melihat beruang madu itu hanya sendirian dan berhasil menyelamatkan diri dari dalam kawasan lahan yang terbakar.

"Kalau beruang cuma satu, lari dia. Ada juga warga yang dapat rusa, kami dikasih dagingnya, jadi makan rusa kami kemarin," cerita Ari.

Kebakaran di Muratara sedikitnya telah menghanguskan 60 hektare perkebunan karet dan sawit serta lahan kosong.

Dampak dari kebakaran itu juga menimbulkan kabut asap yang cukup pekat hingga mengakibatkan polusi udara.

Tidak hanya itu, beberapa satwa liar yang tinggal dalam kawasan lahan terbakar tersebut juga harus kehilangan habitatnya.

Ular Kobra

Simak cerita petugas pemadam api di lokasi Karhutla Riau, saat proses pemadaman api di Karhutla Riau, petugas pemadam Karhutla Riau temukan ular kobra.

Diketahui, ular kobra muncul dari semak belukar di lokasi kebakaran hutan Riau, hingga bikin petugas pemadam api di Karhutla Riau merinding.

Momen ular kobra keluar dari habitat di hutan Riau, akibat dampak dari kebakaran hebat di hutan Riau tersebut.

WartaKotaLive melansir Tribunnews, seekor ular kobra tiba-tiba keluar dari sarangnya, akibat kebakaran hutan di wilayah Riau.

Ular kobra itu ditemukan oleh tim Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Daerah Operasi (Daops) Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), yang sedang melakukan pemadaman api

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Cerita Tim Manggala Agni Bertemu Ular Kobra saat Pemadaman Karhutla di Riau', ular kobra itu keluar dari habitatnya yang terbakar.

Hal tersebut cukup menakutkan bagi petugas Manggala Agni di yang berada di lokasi.

Temuan ular kobra ini diceritakan Kepala Manggala Agni Daops Rengat Syailendra saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (11/9/2019).

"Kejadiannya sekitar sebulan yang lalu. Waktu itu, tim kita sedang memadamkan api kebakaran lahan gambut di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan," kata Syailendra.

Dia mengatakan, pada waktu siang, tim tengah memadamkan api yang mengeluarkan asap cukup pekat.

Tiba-tiba, seekor ular kobra keluar dari semak belukar yang sedang terbakar.

Sejumlah petugas yang berada di lokasi berhamburan menyelamatkan diri.

Beruntung, ular kobra tersebut tidak menyerang petugas.

"Tim langsung lari. Kemudian ularnya masuk ke semak," ujar Syailendra.

Petugas tidak dapat memperkirakan seberapa besar ular kobra tersebut.

Namun, kemunculan ular kobra membuat petugas merinding.

"Ukuran besarnya kurang bisa mastikan, yang jelas tidak kecil. Kami juga dapat informasi dari Sekdes Kemang, itu ular king kobra"

"Tapi saya belum bisa pastikan apakah di Pelalawan memang ada spesies king kobra," kata Syailendra.

Selaku pimpinan, Syailendra selalu berpesan kepada seluruh anggota untuk waspada terhadap hewan buas saat pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Apalagi, bagi tim yang bermalam di hutan. Saat habitat terbakar, binatang buas yang terdesak bisa saja serang petugas.

"Kami harus selalu waspada terhadap hewan buas, salah satunya ular. Apalagi kalau ada rencana pemadaman malam"

"syaratnya harus dipastikan dulu areal terbakar bukan habitat satwa liar khususnya ular beracun," ujar Syailendra.

Menurut Syailendra, lebih baik berdiri di lahan yang sudah terbakar daripada berteduh di semak-semak. Hal itu untuk mewaspadai serangan ular.

Sebelumnya pemadaman titik api dilakukan di kebakaran hutan penyangga di kawasan hutan Suaka Margasatwa Kerumutan di Desa Sungai Guntung, Kecamatan Rengat.

Hutan ini merupakan habitat harimau sumatera, beruang, dan juga buaya.

Beruntung, saat pemadaman petugas tidak menjumpai para hewan buas tersebut.

"Kalau ketemu harimau dan beruang atau buaya belum ada. Saat ini cuma ular saja. Semoga saja tidak jumpa"

"Tapi titik api di Desa Sungai Guntung juga sudah berhasil kita padamkan," ucap Syailendra.

Ular Sanca mati terbakar


Temuan ular di lokasi karhutla juga pernah dialami tim Manggala Agni Daops Pekanbaru.


Tidak hanya ular hidup, tapi ada juga ular yang sudah mati akibat terbakar.

Hal itu diakui Kepala Manggala Agni Daops Pekanbaru Edwin Putra saat berbincang dengan Kompas.com.

"Kami juga pernah beberapa kali ketemu ular saat pemadaman di lokasi karhutla," sebut Edwin.

Beberapa hari yang lalu, kata dia, petugas menemukan seekor ular sanca yang sudah mati akibat terbakar di lokasi karhutla di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.

Ular yang dikenal dengan belit mematikan tersebut diperkirakan mati saat api membesar di semak belukar yang menjadi habitatnya.

Viral Foto Ular Piton Raksasa Hangus

Dan yang terbaru, sebuah foto yang menunjukkan seekor ular besar seperti anaconda viral di media sosial Instagram.

Ular yang mirip anaconda itu disebut-sebut hangus setelah terjadi kebakaran hutan di Kalimantan beberapa hari lalu.

Sebenarnya belum diketahui jenis apakah ular yang hangus itu.

Juga belum ada otoritas berwenang atau pihak terkait yang mengklarifikasi benar tidaknya ada ular raksasa yang hangus akibat kebakaran hutan.

Namun berdasar foto yang beredar, netizen banyak menyebut bahwa itu adalah ular anaconda yang hangus akibat kebakaran hutan.

Ular yang tubuhnya berukuran seperti batang kayu dari pohon besar itu kemudian diikat di bagian leher dengan tali rafia oleh warga.

Selain itu, tampak jelas seluruh tubuh ular yang hangus akibat kebakaran.

Sebelumnya ada pula video penampakan ular yang mati setelah terjadi kebakaran lahan di Kalimantan Tengah.

Dalam video yang beredar, tampak dua ekor ular berkuran besar mati setelah terjaid kebakaran lahan.

Selain dua ular besar, beberapa ular lain yang berukuran kecil juga tampak mati.
Loading...

0 Response to "VIRAL Ular Berkaki Ditemukan Mati di Lokasi Karhutla Riau, Simak Penjelasan Lengkap Ahli Herpetologi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel